Jumat, 17 Februari 2012

Pendidikan Islam: Dari paradigma klasik hingga kontemporer

Dalam kehidupan sosial, institusi pendidikan baik umum maupun Islam, mendapat tugas suci untuk mengemban misi mulia agar membenahi kualitas hidup manusia jadi lebih baik. Suatu misi (risalah) kemanusiaan yang sangat bermanfaat dalam rangka membentuk sikap mental lulusan yang berperadaban dan menjunjung tinggi nilai insani.

Secara filosofi, adanya pendidikan tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi manusia ke arah yang maksimal dan lebih maju. Sebab, potensi yang deiberikan oleh Sang Maha Kuasa tidak akan berkembang dengan sendirinya tanpa terpenuhinya pendidikan yang memadai. Pendidikan yang dimaksud disini mencakup wilayah jasmaniyah maupun rohaniyah, seperti spiritual, nilai-nilai etis (akhlak) atau budi pekerti.

Pendidikan Islam harus menjadi kekuatan (power) yang ampuh untuk menghadapi wacana kehidupan yang lebih krusial. Ketika globalisasi menjadi bagian dari kehidupan manusia, persoalan-persoalan baru muncul dengan aneka ragam bentuknya. Tantangan semacam itu harus direspon secara apresiatif agar pendidikan tidak dikatakan sebagai out of date (ketinggalan zaman).

Refleksi pemikiran dan rumusan persoalan pendidikan Islam harus bernafaskan kekinian (up to date). Jika dipandang secara historis, memang adanya suatu kejadian yang telah lalu, dapat dijadikan sebuah pelajaran untuk menjadi lebih baik lagi, tapi jangan sampai melupakan perhatian yang perlu diberikan di masa kini dan masa mendatang.

Pendidikan Islam harus menjadi terobosan baru untuk membentuk pola hidup umat yang lebih maju dan tersebas dari kebodohan dan kemiskinan. Sebab secara filosofi yang sudah tidak asing lagi untuk diketahui bahwa antara kebodohan dan kemiskinan itu merupakan dua sifat manusia yang mengkristal dan menjadi musuh bebuyutan pendidikan.

Di dalam al-qur’an telah disebutkan dengan jelas dan gamblang bahwa manusia selalu diingatkan untuk selalu berlomba-lomba dalam hal kebaikan, yaitu memperhatikan hal-hal apa yang harus dilakukan untuk hari esok dan di masa yang akan datang. Hal ini dimaksudkan agar setiap aktifitas yang akan dilakukan selayaknya memperhatikan apa yang menjadi hal terbaik di masa depan, mempunyai pandangan yang progresif serta dapat ditempuh oleh masing-masing individu, manakala semua itu dilakukan dengan melakukan pengembangan atau pengembangan menjadi lebih maju.

Mencermati hal tersebut, pendidikan Islam saat ini perlu dipandang secara holistik. Dengan melihat pendidikan Islam secara holistik pada akhirnya akan menjadi paradigma baru yang kontekstual dan adaptif terhadap perubahan zaman. Karena itu, pendidikan Islam harus selalu merekonstruksi secara terus-menerus dan jangan sampai berhenti untuk mengerjakan sesuatu yang terbaik bagi masa depan.


Buku yang ada diresensi ini merupakan kumpulan dari beberapa penulis yang telah disusun menjadi tiga bagian. Bagian pertama, membahas tentang Redesain Pendidikan Islam Masa Depan. Secara kritis pada bagian tersebut, penulis mencoba menyajikan elaborasi terhadap konsep-konsep pendidikan Islam yang selama ini belum banyak dikembangkan. Dua artikel tentang ‘Orientasi pengembangan pembelajaran pendidikan agama Islam di perguruan tinggi dan Paradigma pendidikan sufistik sebagai alternatif pengembangan kepribadian’ merupakan tulisan pembuka dari buku ini.

Adapun di bagian kedua, penulis mengetengahkan masalah Revitalisasi Model Lembaga Pendidikan Islam. Pada pokok bahasan ini, diulas secara gamblang tentang pentingnya pendidikan dilingkungan keluarga, sekolah, dan pesantren ditengah kehidupan global seperti sekarang ini. Akar-akar sejarah Islam, khususnya dalam konteks Indonesia, tidak hanya memberikan kualitas peradaban umat Islam. Akan tetapi lebih dari itu, yaitu memberikan model pendidikan yang relevan sesuai dengan tuntutan zaman.

Pada bagian terakhir dijelaskan seputar Reinventing Pemikiran Pendidikan Islam. Selain upaya untuk merancang masa depan pendidikan Islam yang ideal, salah satu caranya adalah menyontoh pengalaman, pemikiran atau pengetahuan dari para tokoh terdahulu, sebagai acuan atau landasan untuk berkembang lebih maju lagi. Dan di dalam buku ini telah disediakan beberapa pendapat menurut para tokoh Islam, sehingga pembaca tidak perlu susah-susah mencari beberapa referensi. Anda hanya tinggal membaca dan menghayati kandungannya.

Buku ini dapat dinikmati semua kalangan remaja dan dewasa, khususnya yang membidangi disiplin ilmu pendidikan Islam atau yang sedang menyelesaikan studi di fakultas Tarbiyah. Banyak penulis yang dilibatkan dalam pembuatan buku ini. Oleh karena itu, isi dan gaya tulisnya dapat pembaca jumpai ketidaksinkronan. Meskipun begitu, diharapkan semua pembaca dapat menikmati dan mengerti isinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites